Orang harus berhati-hati, tetapi tidak perlu menyesal berlebihan ketika jatuh.
Beberapa kejatuhan memang karena lengah, tapi tidak sedikit juga jatuh adalah giliran. Tak terelakkan, tak tertolak juga.
Jatuh goreskan luka. Beberapa sembuh, lainnya berbekas. Ada lho yang malah bangga dengan bekas lukanya.
Setiap terjatuh, bersyukurlah untuk kesempatan bangun yang selalu ada.
Yang sudah ya sudahlah, yang akan datang siapkanlah. Sejarah mengajari tapi tidak menakuti.
Semoga dengan kejatuhan kali ini, makin kencang mengejar mimpi-mimpi.
Karena kamu punya orang-orang tercinta. Atau minimal aku, sahabat yang selalu punya bahu untuk keluh frustrasimu.
nice post, ustadz
iya tadz.. saya juga sedang jatuh.. jatuh cinta LOL :p
ketika jatuh, orang normal lalu akan bangkit dan mulai menetapka tujuan/impiannya.. semoga ia tidak lupa, bahwa setelah set goals itu, goals nya harus dikejar/diusahakan
jatuh memang satu hal, berusaha bangkit lagi adalah hal yang lain.. ^ ^
Matur nuwun sudah meninggalkan jejak Ko Ari…
Iya, bangkit dan kembali berlari memang hal lain. Setelah menerima kejatuhan (sehingga tidak protes apalagi menggugat), harus segera berusaha lari 🙂
Pada jaman dahulu kala (kayak lagi dongeng :D) kalo ane jatuh, diratapi. Berhari-hari. Sampai waktu & kesempatan habis hanya untuk meratap ~_~
Sekarang, apalagi setelah nikah 😀 Alhamdulillah (& diusahakan) setiap jatuh, ya jatuh aja, alias terima aja…
Sambil (Selalu) berharap bahwa Alloh akan mengganti kejatuhan itu dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita harapkan ^_^
Wow… selamat buat Pendekar yang sudah move on kalau begitu….
Alhamdulillah.. kan bapak yang ngajarin 😀
Coz setelah dipikir-pikir, siapa sih yang tidak pernah jatuh? Pun sekelas Rasulullah SAW…. bahkan kejatuhan Rasulullah jauh lebih dahsyat daripada kita-kita.
Jadi, ambil salah satu contoh kejatuhan beliau yaitu di Thoif… kemudian mencontoh sikapnya ketika datang tawaran dari malaikat penjaga gunung.. lalu dijalankan.
Berat? sudah pasti… 🙂
Tapi ganjarannya insya Alloh lebih baik dari kejatuhan itu sendiri. Sampai-sampai setelah menerimanya, kita jadi lupa bahwa kita pernah jatuh ^_^
Alhamdulillaah….
Kebahagiaan guru adalah kalau muridnya sudah menjadi lebih pintar dari dirinya Akh 🙂
Alhamdulillah…
Intinya, sederhanakan masalah, agar mudah dicari solusinya 🙂
iya. Kalau begitu ditunggu blognya pendekar sederhana 😀
hehe…masih pake blog yang lama pak..
di multiply 😀
Haaa…?
Bukannya udah tutup….?
lah multiply.com bukannya udah almarhum, mas pendekar ?
O iya udah mati ya hehe..
Terakhir buka maret kemaren masih bisa, kirain multiplynya gak niat mati 😀
Huft…. heh heh heh….
eh udah dijawab Ko Ari to…. iya, setahu ane juga multiply udah end…
(ni pasti kang Pendekar emang jarang lihat blog miliknya sendiri)
hehe…
ada sih pak di http://www.nunmerochon.blogspot.com
Tapi ya kayak yang di multiply, jarang-jarang isinya 😀
nunmerochon?
*susssahhnyaaaa
Iya pak, biar masuk peringkat pertama di search engine google =D