Belut (Cerita Adek Riyy)

Pada suatu hari ada seorang anak kota. Namanya Razan. Ia bermain ke rumah kakeknya di Rawalo. Di sana Razan main ke blumbang, kolam tempat kakeknya memelihara ikan.

Ada banyak ikan yang dipelihara kakek dalam blumbang. Ikan gabus yang paling disukai Razan, ikan sepat yang badannya tipis, ikan mujair dan ikan gurame. Kadang kakek memancing, kadang memakai seser untuk menangkap ikan.

Ketika hari terasa panas, Razan main ke dalam blumbang. Air yang bening berubah menjadi coklat berlumpur ketika Razan melompat ke dalam kolam. Byurrr… segar sekali mandi dalam blumbang.

Razan berenang kesana kemari dalam blumbang. Ia mengejar ikan gabus, mencoba menangkap ikan sepat dan mengganggu ikan gurame yang sedang bertelur.

Ketika sedang asyik berenang tiba-tiba Razan melihat seekor binatang berbadan panjang tanpa kaki berenang ke arahnya. Razan ketakutan. “Ulaaar… ulaar…,” teriak Razan sambil berusaha naik ke daratan.

Kakeknya berlari mendekat. “Ada apa Zan?” tanya kakek.

“Ular Kek… ular… ada ular di blumbang…” ujar Razan terbata-bata.

Kakek melihat ke arah yang ditunjukkan Razan kemudia tertawa terpingkal-pingkal.

Razan merasa heran tetapi tidak bisa bertanya karena kakek masih tertawa sampai waktu yang lama.

Setelah kakek berhenti tertawa barulah Razan bertanya, “Kakek kenapa malah ketawa?”

Kakeknya masih memegang-megang perut untuk menahan tawa. Setelah agak tenang barulah kakek menjawab, “Itu namanya belut Zan… itu bukan ular… ha ha haa….”

Razan menarik nafas lega tetapi wajahnya menjadi cemberut karena merasa ditertawakan. Kakek tertawa makin keras melihat cucunya cemberut.

Tinggalkan komentar